Selasa, 24 Januari 2012

Agama, Komnas HAM dan Waria

ADA suasana menarik ketika serombongan "wanita cantik" mendatangi Kantor Komnas HAM untuk mendukung salah seorang dari rombongan menjadi calon komisioner Komnas HAM 2012-2017. Ternyata yang mengagetkan, serombongan "wanita cantik" itu adalah waria. 
Puluhan waria yang tergabung dalam Forum Komunikasi Waria Indonesia mendatangi kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat untuk mendukung rekannya Yulianus Rettob Laut, SH, (50, kedua dari kanan) mendaftarkan diri sebagai anggota komisioner Komnas HAM, kemarin (20/1). Foto: Fery Pradolo/INDOPOS

















Tanpa banyak komentar, saya sedikit saja mengomentari komentar Ketua Komnas HAM yang pada dasarnya mengakomodir kaum waria. Ini jelas-jelas bertentangan dengan hakikat HAM itu sendiri. Saya jelas menegaskan bahwa tidak ada jenis kelamin waria. Di dalam kitab suci mana pun tidak memperkenankan keberadaan waria karena kondisi seperti itu justru menyiksa pelakunya sendiri. Contoh di dalam al-Qur'an disebutkan kaum Luth yang dilaknati Allah Swt karena menyukai kaum sejenis. Contoh lebih umum adalah tidak dibenarkan pria menyerupai wanita dan sebaliknya. 

Tindakan yang benar terhadap azasi kaum waria adalah penyadaran jiwa yang azali. Memang menurut buku saya "Bacalah..." dijelaskan bahwa jiwa tidak berjenis kelamin. Tetapi, sudah siapkah kaum waria membebaskan diri dari nafsu yang terkait jenis kelamin? Keberadaan yang berpotensi menimbulkan konflik sosial hingga resiko perilaku menyimpang dari kaidah agama seharusnya dikembalikan kepada fitrahnya.

Perlu penyadaran yang intensif dan penuh kasih agar kaum waria (dan tomboy) agar mereka kembali pada kondisi fisik yang dimiliki dan ditakdirkan Illahi. Penyimpangan psikis sejak kecil hingga dewasa yang tidak terkontrol mengakibatkan timbulnya kaum waria (dan tomboy). Di sinilah peran sebenarnya Komnas HAM sejak dini untuk memantau perkembangan sosio-biologis-psikis dari setiap komunitas anak yang ditengarai berperilaku menyimpang dari bawaan biologisnya.
========================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar