Selasa, 10 Januari 2012

"Da'wah Profesi"


Seperti dijelaskan pada artikel-artikel sebelumnya, bahwa da'wah ternyata tidak harus monoton bersifat ceramah agama secara langsung. Ketika Tuhan memberikan pengetahuan sedikit lebih dibandingkan orang lain - di bidang apa pun yang bersifat positif-konstruktif, maka dengan berbesar hati kewajiban kita adalah menyampaikannya dengan jelas kepada yang lain. Sekali lagi, kewajiban kita hanya menyampaikan dengan jelas, BUKAN merubahnya, karena hal itu adalah hak prerogatif Tuhan. Semudah itukah? Sebenarnya ya, namun mengapa tidak semua bisa melakukan? Itulah peran "bisikan setan yang halus" agar manusia 'enggan' memasuki jalan kebenaran. (Hadapilah "bisikan setan yang halus" dengan zikir Yaa Lathiif serta Asmaul Husna lainnya, wirid QS. 23:97-98 dan QS. 41:36 terutama di dalam keadaan puasa (sunnah), apalagi setelah sholat sunnah tahajjud, diikuti zikir QS. 17:80-81)

Kembali pada da'wah profesi. Seperti dijelaskan sebelumnya, ketika kedua konsep saya secara substansi sudah selesai - bahwa selama periode 2008-2011, saya "ditugasi Tuhan" da'wah profesi lebih dahulu. Pada awalnya, saya belum menyadari akan tugas da'wah profesi tersebut. Saya pun menyosialisasikannya dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Satuan Kerja (Satker) yang ada di wilayah kerja kantor saya di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogjakarta.

Sosialisasi Sistem ke Bappeprov/kot/kab
Salah satu perjalanan "da'wah profesi" - selain di jaringan jalan nasional - adalah diundangnya pada Rapat Sosialisasi Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus atau DAK Bidang Infrastruktur Tahun 2010 dan Persiapan Program 2011, diselenggarakan di Kota Batu, Kabupaten Malang. Penyelenggara kegiatan adalah Bappeprov Jawa Timur yang dihadiri bappeko/kab seluruh wilayah Jawa Timur. Selama presentasi, alhamdulillah, sambutan para peserta cukup positif. Hanya ada kendala nantinya dari sisi pembinaan SDM.

Sosialisasi Sistem ke Bappeprov/kot/kab
Di awal tahun anggaran 2011, ada sub kegiatan swakelola, yaitu Bantuan Teknik Manajemen Jalan ke wilayah Gerbangkertosusila. Secara detil kami mengunjungi Bapepprov Jawa Timur, Kabupaten Bangkalan, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Lamongan. Bervariasi tanggapan dari aparatur daerah tersebut. Ada yang bersemangat, tapi ada yang apriori dan lain-lain. Itulah manusia, dengan keragaman karakter. Pada umumnya peta jaringan jalan provinsi dan kabupaten dibuat dengan program autocad, belum sesuai peruntukkannya seperti mapinfo - apalagi terprogram dengan mapbasic misalnya.
Sosialisasi Sistem ke Bappeprov/kot/kab
Pada dasarnya, konsep profesi yang telah saya susun - Insya Allah - sudah mempertimbangkan semua aspek terkait infrastruktur. Mulai dari pemberdayaan SDM daerah, tata kelola data, mapping system yang sudah berbasis GPS/GIS/IT, monitoring dan evaluasi, hingga formulasi penentuan prioritas penanganan dan penentuan besarnya anggaran yang dibutuhkan pada setiap tahun anggaran (sesuai parameter infrastruktur masing-masing).

Secara umum keseluruhan, mulai dari awal (2005) hingga selesai (2008),
Sosialisasi Sistem ke Bappeprov/kot/kab
konsep ini praktis saya susun "sendiri", tanpa tim khusus yang membantu secara intens. Setiap fragmentasi substansi / materi saya menyusunnya dengan menyesuaikan momentum-momentum yang ada. Konsep ini sebetulnya - secara jujur tanpa mengada-ada apalagi melebihkan saya (naudzubillahi min dzalik) - sudah sepatutnya diterapkan secara nasional, mengingat semua azas manfaat yang ada di dalamnya. Atau secara spiritual, mungkin konsep ini terlalu besar bagi saya, sehingga banyak pihak tidak percaya kalo saya yang menyusun konsep besar ini "sendiri" (menurut saya, tentu dibimbing oleh Allah, para malaikat yang menghantarkan hikmah dan energi ke seluruh jiwa-raga si fakir ini, serta tidak ketinggalan wasilah Nabi Saw)


Buku Konsep Profesi: Tipis Bukunya, Luas Maknanya...

Azas Manfaat

Secara singkat, azas manfaat dari konsep profesi yang telah saya susun adalah sebagai berikut:


Salah Satu Produk 2010

Sebagai sistem yang integral, produk sistem manajemen infrastruktur ini cukup lengkap, mulai dari:
1. Pembinaan SDM PPK/Satker/Daerah;
2. Bukti Kerja Tahunan yang terback-up ke dalam eksternal harddisk sampai 2 terrabytes (e-docs);
3. Peta Kerja per-PPK, sudah berbasis GPS/GIS/IT, dilengkapi koordinat patok-km, jembatan dll;
4. Visual Mapping per-PPK, lebih DETAIL dengan download Google Earth (history book);
5. Mapping bisa dimanfaatkan untuk dokumentasi DETAIL ASSET terkait infrastruktur;
6. Software penentuan prioritas penanganan per 100 meter di atas real-mapping - bukan strip map;
7. Akumulasi Peta Kerja PPK menjadi Peta Satker hingga Peta BBPJN-V seperti gambar berikut:
Salah Satu Produk Sistem: Peta Besar dan DETAIL, Interaktif (Hyperlink) Data/Informasi Visual
(ukuran Peta Besar +/- 1.20m x 2.50m)
Perluasan manfaat dari sistem ini adalah:
1. Aplikasi sistem monitoring-evaluasi yang handal;
2. Aplikasi transparansi dan akutabilitas, sehingga mencegah tidak pidana korupsi;
3. Penentuan prioritas penanganan yang lebih tepat dan akurat;
4. Efisiensi anggaran yang tepat guna, tepat mutu dan tepat sasaran;
5. Riwayat penanganan infrastruktur dari tahun ke tahun tersimpan rapi (ensiklopedi infrastruktur);
6. Percepatan pembangunan nasional didukung pembangunan infrastruktur yang handal (tersistem).

Adakah kaitannya ini semua (da'wah profesi) dengan da'wah religi? Insya Allah, PASTI...
========================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar