Rabu, 18 Januari 2012

Mengaji Imajinasi



BANGKITKAN IMAJINASI BESAR ANDA.....

Ungkapan tersebut di atas ingin menunjukkan bahwa imajinasi sangat penting dan berpengaruh dalam mewarnai keindahan hidup ini. Imajinasi bukanlah angan-angan di pesawangan seperti pekerjaannya setan. Imajinasi adalah hasil karya budi yang hendaknya diarahkan kepada keindahan dan kemaslahatan. Imajinasi pun tidak sekedar seni tanpa moral dan akhlaq. Imajinasi adalah totalitas penyempurnaan ilmu yang dianugerahkan kepada manusia setelah menyelesaikan tahapan iman dan ilmu.

Banyak karya besar manusia yang berawal dari imajinasi - yang tentunya sudah didasari oleh proses iman dan ilmu agar ide-ide, proses dan hasil imajinasi tersebut tertata di dalam koridor ilmiah, insaniyah dan illahiyah. Beberapa contoh karya besar tersebut misalnya Nabi Ibrahim ketika mencari tuhan, atau menghancurkan berhala-berhala di sekitar  Ka'bah; Leonardo da Vinci dengan berbagai sketsa ilmiahnya yang logis-realistik-futuristik; Jules Verne dengan berbagai tulisan fantasi yang membumi; Sir Isaac Newton dan Albert Einstein dengan karya-karya fisika klasik-modern-kuantum-relativitas; hingga "produk lokal" seperti Mahapatih Gajahmada di dalam perjuangannya mempersatukan Nusantara serta  Joyoboyo dan Ronggowarsito dengan berbagai karya sastra bernuansa budi-pekerti beserta ramalan ilmiahnya...

Sedikit banyak saya sudah merasakan manfaat dan hikmah dari imajinasi - melalui kebisaan seni. Sayangnya potensi imajinasi ini tidak masuk di dalam kurikulum pendidikan nasional negeri ini. Selama pengembaraan jiwa saya antara 0-40 tahun, alhamdulillah, ikhtiar iman-ilmu-imajinasi saya membuahkan hasil - Insya Allah dalam Ridho Allah swt. Upaya ikhtiar itu sebagian kecil telah saya ceritakan di blog ini, selebihnya - selain tidak memungkinkan wadah medianya di blog ini - biarlah saya dan Tuhan yang menyaksikannya. Atau pada kesempatan lain kita bisa bertukar hikmah pengalaman dengan tujuan kemaslahatan bersama.

Substansi konsep buku religi "Bacalah dengan Nama Tuhanmu yang Menciptakan" beserta konsep buku profesi "Pembangunan Infrastruktur berbasis Data, Peta GPS/GIS/IT serta Prioritas Penanganan" yang selesai sebelum usia 40 tahun adalah anugerah nyata dari Allah Swt - di antara anugerah lain yang tak terhingga. Subhanallahjika melalui imajinasi 'tersistem' - berlandaskan ilmu dan iman - kita bisa merasakan realisasi dari kedua konsep tersebut di atas. Alhamdulillahsudah tertata  negeri ini indah yang baldatun toyyibatun warobbun ghoffur - negeri makmur yang gemah rimah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, sugih tanpo bondo, tukul tanpo tinandur, menang tanpo bolo, mulyo tanpo ngarsorakeAllahu Akbar... semua itu bisa saya rasakan melalui imajinasi saya... tinggal mewujudkannya bersama-sama semua komponen yang dimiliki umat...

Pengembaraan jiwa si fakir ini menjajagi kaidah-kaidah kehidupan hingga merancang konsep ideal. Konsep buku religi "Bacalah dengan Nama Tuhanmu yang Menciptakan" sebagai pengejawah-wantahan pemikiran dan penghayatan si fakir ini, yang pada akhirnya dituntunkan Tuhan agar kembali ke masjid. Konsep dari Seribu Masjid, Satu Jumlahnya adalah tataran operasional yang strategis-taktis-praktis untuk melaksanakan tujuan mulia FAST-3i Community - melalui sinergi memadu-padankan dengan konsep profesi.

Setelah artikel ini Mengaji Imajinasi ini published, akan di-break-down konsep Seribu Masjid, Satu Jumlahnya; (mohon sekali lagi dipahami makna masjid secara universal, substansial, esensial untuk semua umat), ke dalam blog ini, di antaranya:
  1. Masjid dan Aplikasi HAM;
  2. Masjid dan Pemenuhan Ekonomi Umat;
  3. Masjid dan Percaturan Politik Bangsa;
  4. Masjid dan Pendidikan-Kesehatan Umat;
  5. Masjid dan Antisipasi Konflik Horizontal (Keamanan Lingkungan / Negara);
  6. Masjid dan Real Estate;
  7. Masjid dan Kreatifitas Remaja;
  8. Masjid dan Olah Raga;
  9. Masjid dan Caffe / Warung Kopi;
  10. Masjid dan Perdamaian Dunia;
Sedangkan konsep profesi "Pembangunan Infrastruktur berbasis Data, Peta GPS/GIS/IT serta Prioritas Penanganan". Konsep modern ini membuktikan bahwa turunan pertama dari hasil pemikiran keagamaan tidak melulu bersifat tradisional-klise, namun mampu mengikuti kemajuan zaman. (Sekali lagi bukan menonjolkan diri - karena "aku" yang fakir ini sudah saya leburkan ke dalam AKU yang MahaBESAR). Kedua konsep ini sangat besar dari yang Mahabesar, dititipkan di relung diri si fakir nan hina miskin papa ini. Untuk itulah melalui blog ini mengajak semua potensi umat bergabung di dalam FAST-3i Community agar bisa "dibesarkan" oleh Allah Swt dengan segala Kebesaran-Nya yang tak terhingga. Amien... 

Substansi konsep profesi yang sejalan dengan cita-cita luhur pemerintah (UKP4, KPK hingga Reformasi Birokrasi) bisa mengakomodir kegiatan bidang infrastruktur / kewilayahan, berupa:
  1. Manajemen Database hingga Pengelolaan ke Tingkat PPK/UPT/SKPD;
  2. Manajemen Mapping Analysis (berbasis GPS/GIS/IT);
  3. Monitoring dan Evaluasi - bisa untuk tindak pencegahan korupsi;
  4. Penentuan Kebutuhan Biaya secara Detail pada setiap Tahun Anggaran;
  5. Dokumentasi Tahunan berupa Buku Visual Mapping (semacam Ensiklopedi Profesi Tahunan)
Dari peta besar yang detail dan berbasis GPS/GIS/IT - khusus untuk jaringan jalan dan jembatan nasional misalnya - misal dimanfaatkan untuk:
  1. Peta penanganan jalan dan jembatan tahun berjalan (on going);
  2. Peta design dan feasibility study;
  3. Peta quarry dan AMP;
  4. Peta LHR / traffic;
  5. Peta ruang milik jalan (rumija) + aset;
  6. Peta potensi, seperti wisata, industri, kuliner dll;
  7. Peta masalah (black spot), seperti banjir, longsor, kemacetan-kecelakaan dll;
  8. Peta khusus tematik misalnya penanganan jalur pantura, lintas selatan dll;
  9. Peta reklame dalam rangka PNBP;
  10. Dan lain-lain (masih buanyak lagi...)
Pemanfaatan untuk peta tematik lainnya, seperti:
  1. Peta batas-batas administratif batas negara, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan;
  2. Peta sebaran sekolah, puskesmas dll beserta kondisinya;
  3. Peta kemiskinan (memetakan rumah tidak layak huni hingga layak huni);
  4. Peta jaringan jalan rel KA;
  5. Peta jaringan pipa PDAM;
  6. Peta jaringan pipa gas;
  7. Peta jaringan irigasi;
  8. Peta jaringan listrik;
  9. Peta pemanfaatan lahan;
  10. Dan lain-lain (masih buanyak lagi...).
Dengan keseragaman peta yang sudah berbasis GPS/GIS/IT yang terkelola dan terprogram ini, maka upaya pemerintah terutama perihal pembangunan infrastruktur, percepatan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan lain-lain bisa dilaksanakan dengan baik dan benar,...

Secara kelembagaan konsep profesional ini bisa dimanfaatkan oleh:

  1. Kementerian / Lembaga bidang Infrastruktur (Pusat);
  2. Pemerintah Provinsi (Tingkat I);
  3. Pemerintah Kabupaten / Kota (Tingkat II);
  4. Swasta / Industri / Statistik;
  5. Akademisi untuk Penelitian dan Pengembangan Analisis;
  6. Catatan Dokumentasi Pembangunan Nasional.
Dengan menerapkan kedua konsep tersebut di atas, Insya Allah, negeri ini siap dengan lompatan jauh ke depan (great leap forward / quantum leap) secara cepat-tepat-akurat dengan sistem kinerja yang terukur-terstruktur...

Integrasi Konsep Profesi-Religi

Seperti dijelaskan pada konsep profesi bahwa salah satu hasil / produk akhir adalah peta besar penanganan jalan nasional pada tahun anggaran berjalan (on going), maka pada konsep religi, peta besar tersebut berupa sebaran masjid yang sudah berbasis GPS/GIS/IT sehingga akan sangat memudahkan dalam hal:
  1. Mencari lokasi / alamat Masjid;
  2. Analisa Potensi dan Masalah;
  3. Penentuan Clustering dengan Masjid Terdekat;
  4. Pemberdayaan Sumber Daya Alam Sekitar;
  5. Dan lain-lain
Dengan kemudahan melalui pemetaan jaringan masjid ini akan sangat berpengaruh perihal komunikasi dan koordinasi lanjutan. Pada setiap foto masjid yang ditampilkan di dalam peta besar tersebut, jika di-klik akan memunculkan segala informasi yang berkenaan dengan masjid yang bersangkutan (hyperlink atau linkage).
Pemetaan "analog" sebaran masjid sangat memudahkan melakukan analisa potensi hingga resiko, serta pengembangan potensi yang dimiliki masing-masing masjid

Secara tabulasi, masjid-masjid yang tergabung di dalam FAST-3i Community melalui program Seribu Masjid Satu Jumlahnya, seperti terlihat di dalam tabel berikut di bawah ini:

Tabel Induk Jaringan MLM (Masjid Loves Masjid) dalam Program Seribu Masjid Satu Jumlahnya
Tabel induk yang menampilkan seluruh informasi koordinat, foto/film kegiatan, potensi dan lain-lain - tergantung kedalaman informasi yang di-posting dan nantinya bersifat rahasia untuk hal-hal tertentu. Untuk memudahkan koordinasi antar masjid, maka dilakukan clustering antar masjid. Hal ini akan memudahkan untuk mengontrol kegiatan di wilayahnya masing-masing. Dengan memetakan kondisi clustering seperti ini akan sangat banyak manfaat yang dihasilkannya, misalnya:

  1. Mengetahui "wilayah" pembinaan umat;
  2. Memudahkan mengetahui potensi dan masalah (black spot);
  3. Membantu analisa sumber daya alam / manusia sekitar masjid;
  4. Memetakan rumah / umat yang perlu disantuni;
  5. Dan lain-lain.

Cluster Masjid Wilayah Kertajaya dan Dharmawangsa, Surabaya
Cluster Masjid Wilayah Ngagel, Surabaya
Cluster Masjid Wilayah Bratang dan Baratajaya, Surabaya

Detail Database Potensi Masjid
Jika di-klik pada sebuah masjid, akan menampilkan detail database potensi masjid (ini yang mungkin bisa bersifat rahasia yang diketahui oleh ta'mir masjid sendiri dan koordinator program).

Dengan mengesampingkan ego pribadi maupun kelompok, mengembalikan Islam yang satu, menyusun prioritas masalah/kegiatan melalui pemberdayaan masjid, serta menerapkan satu konsep/sistem seperti dijelaskan secara singkat ini, maka cita-cita besar itu akan terwujud, amien...


=======================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar