Selasa, 10 Januari 2012

Esensi Da'wah (untuk Semua Agama)

Sebelum masuk pada dunia da'wah, adalah ketenteraman, kedamaian dan keselamatan yang disuarakan dan digerakkan oleh kegiatan da'wah - termasuk untuk umat agama lain. Jadi, bagi Saudara kami yang "beragama" di luar "agama Islam", Anda akan tetap menikmati ketenteraman, kedamaian dan keselamatan di blog ini. Tiada teriakan garang takbir secara bernafsu dan emosi, tidak ada hujat-menghujat, pantang saling menyalahkan... Yang ada hanyalah rahmatan lil 'alamiin, cinta-kasih, budi dharma, aku adalah engkau dan engkau adalah aku, di empat penjuru mata angin adalah SAUDARA, serta doa tulus semoga semua mahluk berbahagia. Tetaplah khusyu' di dalam ritual ibadah agama masing-masing, tetapi dekaplah tawadhu' (rendah hati) kepada seluruh umat di dalam harmoni. Indah sekali bukan. Karena, semua Kitab Suci mengajarkan hal yang sama soal kebenaran (akan ada bahasan detail lanjutan soal esensi kebenaran).

Kepada Saudara saya yang beragama Islam, jika menjumpai di dalam blog ini lebih banyak istilah redaksional 'Tuhan' daripada 'Allah', 'Kitab Suci' daripada 'al-Qur'an', atau 'ingkar' daripada 'kafir', atau 'berserah diri' daripada 'islam/aslama', atau istilah keindonesiaan atau malah kejawaan (kejawen) daripada istilah made in luar negeri lainnya; itu semua adalah bermaksud kembali ke jati diri kita sendiri saja, apa adanya, tidak usah jauh-jauh. Karena hakikat kebenaran itu sendiri memang diikat kata kunci jujur, adil, sederhana, "apa adanya" dan "tidak jauh-jauh". Luaskan hati kita di dalam menerima, memahami dan menghayati esensi kebenaran hakiki yang sebenarnya. Tuhan pun telah menjelaskan secara gamblang soal kebenaran, keberbedaan hingga yang diperselisihkan manusia - baik yang tersurat di Kitab Suci maupun yang tersirat sebagai perlambang / tamsil tidak berhingga di alam semesta di depan mata.

Prioritas da'wah di blog ini adalah menghimpun umat (semua agama) yang berniat baik, serta menasihati, merangkul dan mengajak kembali ke jalan yang benar bagi umat (semua agama) yang berniat jahat. Orang baik (meskipun berbeda agama), akan menjadi jalinan harmoni membangun strata sosial masyarakat sehingga ini bukan masalah. Sedangkan menghadapi mereka yang berniat dan berbuat jahat (meskipun sesama agama), harus melalui pendekatan yang cerdas, bijaksana, kondusif dan persuasif-positif. Khusus metode yang akan dikerjakan blog ini adalah secara sistemik dengan membangun FAST-3i Community.

PRIORITAS MASALAH yang kita hadapi adalah:

  1. Pelanggaran HAM, dengan konsekuensi akibat seperti runtutan perilaku manusia yang menyimpang dari kebenaran seperti berikut ini;
  2. KORUPSI - termasuk di dalamnya mafia hukum, pajak, anggaran dan lain-lain;
  3. Kriminalitas - baik yang sengaja maupun terpaksa karena tekanan ekonomi. Definisi kriminalitas juga berupa kriminalitas berdasi, politik, pola hidup menyimpang dan lain-lain yang berefek pada tindak kriminalitas;
  4. Narkoba / Miras - ...
  5. Prostitusi - ...
  6. Kebodohan - ...
  7. Pengangguran - ...
  8. Kemiskinan - ...kemiskinan harta, jiwa, keluarga...
  9. Perubahan Iklim Global - akibat perilaku manusia yang menyimpang di atas.

Jika diidentikkan dengan Mo-Limo orang Jawa adalah:

  1. Maling,
  2. Madon,
  3. Madat,
  4. Minum,
  5. ... (ntar masih lupa, tolong diingetin, tks)

Apakah "penyakit" beserta konsekuensinya itu terkait dengan satu agama tertentu? Sudah pasti tentu TIDAK! Oleh karenanya, orang-orang baik dari agama apa pun, marilah segera menyusun barisan bersama-sama mengingatkan dan mengobati saudara-saudara kita yang sedang "sakit".

Musuh bersama umat manusia adalah SETAN yang menimbulkan semua "penyakit" di atas. Eksistensi setan bukanlah sosok mahluk yang mengerikan. Namun, setan itu berupa bisikan halus yang menyesatkan manusia dari kebenaran. Untuk memahami hakikat setan, marilah mengaji bersama on-line di blog ini nanti pada ulasan Kajian 20. Malaikat, Jin, Setan, Iblis.

Sangatlah bijaksana ketika Nabi Saw mengingatkan umatnya ketika menang besar di dalam perang Badar/Uhud, bahwa masih ada perang yang jauh lebih besar, yakni memerangi hawa nafsu yang dihembuskan oleh setan yang bersemayam sejalan dengan aliran darah manusia.
========================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar